"Menakjubkan..." itu kesan pertama saya saat bersama rekan-rekan dari ESQ Peduli Kesehatan mengunjungi Narapidana di Lapas Bogor sekitar tahun 2008.
Rasa takjub itu bukan saya tujukan untuk Ahmad Albar yang saat itu sedang menjalani penahanan di Lapas Bogor, bukan pula saya tujukan pada kondisi di Lapas tersebut, tetapi rasa takjub saya tersebut muncul saat saya melihat sejumlah wanita yang sedang berkunjung ke Lapas itu.
Saya sempat berbincang dengan mereka, "Ibu kemari untuk apa?", mereka menjawab, "Suami saya dipenjara di sini, setiap ada kesempatan, saya dan anak-anak berkunjung ke sini". Jawaban itulah yang terngiang selalu dalam telinga saya hingga kini.
Saya pun menjadi berpikir, ternyata di penjara inilah saya temukan banyak sekali wanita-wanita calon penghuni surga. Mengapa?
Suami yang menjadi narapidana sudah tentu merupakan aib rumah tangganya, tetapi para wanita-wanita tersebut terlihat sabar dan menerima kondisi suaminya apa adanya. Tetap setia berkunjung menengok suaminya di penjara, padahal untuk berkunjung ke penjara itu sulit dan membutuhkan biaya yang tidak sedikit.
Suaminya praktis tidak bisa memberi nafkah keluarga, sehingga beban para wanita tersebut menjadi bertambah sebagai pengganti kepala rumah tangga.
Kebanyakan dari mereka tidak menuntut bercerai kepada suaminya, padahal dalam kondisi seperti sangat memungkinkan bagi mereka untuk melakukannya, toh para suaminya tidak bisa menghalang-halanginya karena terkungkung dalam penjara. Bisa saja para wanita itu menikah lagi dengan laki-laki lain, namun itu tidak dilakukannya.
Bahkan saya pun sempat melihat para wanita ini membawa anak-anaknya, "Saya mah cuma ingin agar anak saya jangan membenci bapaknya, bagaimanapun dia, ia tetap bapaknya, bapaknya dipenjara bukan karena untuk dihinakan tetapi sedang menebus dosa dibersihkan segala kesalahan-kesalahannya oleh Tuhan. Mudah-mudahan anak-anak saya tidak mengulangi kesalahan-kesalahan bapaknya".
Masya Allah, Subhanallah... Sungguh saya kagum dengan para wanita ini. Bagi saya balasan yang pantas untuk kesabaran dan kesetiaan mereka selama di dunia hanyalah Surga Allah.
Ya Allah, berkahilah para wanita-wanita ini, sayangilah mereka, tolonglah mereka, terimalah segala amal kebaikan mereka, dan jadikanlah mereka penghuni surga-Mu...
KLINIK PRAKTIK YANG BARU (PINDAH TEMPAT)
Mulai 24 Oktober 2010
MELINDA HOSPITAL BANDUNG [ peta lokasi ]
Jl. Pajajaran No.46 Bandung Telp. (022) 4222 788 - 4222 388
SENIN, RABU, JUMAT jam: 18.00-selesai
SANTOSA HOSPITAL BANDUNG [ peta lokasi ]
Jl. Kebonjati no.38 Bandung Telp. (022) 4248 333
SELASA dan KAMIS jam: 18.00-selesai, SABTU jam 14.00-selesai
Mulai 24 Oktober 2010
MELINDA HOSPITAL BANDUNG [ peta lokasi ]
Jl. Pajajaran No.46 Bandung Telp. (022) 4222 788 - 4222 388
SENIN, RABU, JUMAT jam: 18.00-selesai
SANTOSA HOSPITAL BANDUNG [ peta lokasi ]
Jl. Kebonjati no.38 Bandung Telp. (022) 4248 333
SELASA dan KAMIS jam: 18.00-selesai, SABTU jam 14.00-selesai
ACARA DIALOG SEKS "BUKA PINTU"
Simak dialog seks dr. Hanny dalam program "BUKA PINTU" [Streaming Online di sini]
di Radio Mara FM 106.7 Mhz Bandung, setiap hari Selasa, jam 22.00-24.00
Telp interaktif: 022 - 7305244 atau SMS ke 0855 212 1067
Simak dialog seks dr. Hanny dalam program "BUKA PINTU" [Streaming Online di sini]
di Radio Mara FM 106.7 Mhz Bandung, setiap hari Selasa, jam 22.00-24.00
Telp interaktif: 022 - 7305244 atau SMS ke 0855 212 1067
KONSULTASI ONLINE
Untuk berkonsultasi silahkan kirimkan via email ke:
dokter.hanny@gmail.com atau klik [ di sini ]
Jawaban akan di-email balik dan identitas terjamin kerahasiaannya.
Untuk berkonsultasi silahkan kirimkan via email ke:
dokter.hanny@gmail.com atau klik [ di sini ]
Jawaban akan di-email balik dan identitas terjamin kerahasiaannya.