Selama 390 tahun di bawah kekuasaan kekaisaran Turki, kehidupan komunitas Yahudi maju pesat di Rhodes. Hingga akhirnya pulau ini jatuh ke tangan Italia pada tahun 1943 dan kemudian diambil alih oleh Jerman setelah keruntuhan diktator Benito Mussolini di Italia, otomatis koloni Yahudi di pulau ini menjadi terancam oleh kebijakan Anti-Semit Jerman.
Pada 19 Juli 1944, pada awalnya terdengar Gestapo memerintahkan semua koloni Yahudi Rhodes untuk melapor ke kantor pusat Nazi dalam rangka sensus ulang dan dimasukkan dalam daftar pemindahan sementara ke Corfu sebuah pulau kecil barat Yunani.
Dokumentasi salah satu keluarga Yahudi keturunan Turki di pulau Rhodes
Namun setelah Ulkumen mengetahui tujuan sebenarnya yaitu rencana Jerman untuk mendeportasi mereka ke kamp Auschwitz, ia pun mengambil langkah diplomasi menemui Jend. Kleeman untuk meminta Jerman melepaskan dan tidak melibatkan lagi Yahudi warga dan keturunan Turki beserta kerabat-kerabatnya yang pada kenyataannya banyak pula yang berstatus sebagai warga Yunani dan Italia.
Ulkumen menegaskan kepada Jend. Kleeman bahwa Turki dalam status sebagai negara netral, dan menjelaskan pula bahwa Turki mempunyai kebijakan semua warganya mempunyai hak hidup yang sama antara Muslim, Kristiani maupun Yahudi yang hidup di sana. Namun Jend. Kleeman membatahnya dengan dalil dalam hukum perundangan Nazi (Nuremberg Laws 1935) bahwa setiap Yahudi tetap saja Yahudi bagaimanapun statusnya.
Perjuangan diplomasi Ulkumen akhirnya menemui keberhasilan setelah ia mengingatkan bila Yahudi Turki tidak dilepaskan maka akan berakibat insiden internasional. Jend. Kleeman akhirnya menyetujui tuntutan Ulkumen walaupun hanya terbatas membebaskan Yahudi Turki saja. Seiring dengan persetujuan tersebut, sekitar 1.673 Yahudi Yunani di Rhodes dideportasi ke Yunani yang kemudian dari sana mereka dikirim ke kamp holocaust, hanya tersisa 151 orang saja yang selamat dari rombongan tersebut.
Tak lama kemudian Turki memutuskan untuk bergabung dengan sekutu dan menyatakan perang dengan kekuatan Axis. Jerman kemudian meresponnya dengan mengirim pesawat bomber untuk memborbadir konsulat Turki di Rhodes, akibatnya Mihrinisa Hanim, istri Ulkumen yang tengah hamil, tewas bersama dengan dua staf konsulatnya. Ulkumen kemudian dideportasi ke Piraeus, kota pelabuhan 9 km dari ibukota Athena Yunani, dan ia terus dikurung di sana hingga akhir Perang Dunia II.
Yahudi Turki yang masih tersisa di Rhodes saat itu tidak dideportasi ke kamp holocaust seperti rencana semula Jerman karena saat itu Jerman tengah menghadapi kekalahan telak dari Sekutu, walaupun begitu mereka tetap mendapat perlakuan kasar dari tentara Jerman yang masih ada di sana dalam jangka waktu yang lama.
Akhirnya di awal Januari 1945, nasib menyedihkan Yahudi Rhodes mulai berakhir setelah Palang Merah Internasional mendatangi Rhodes. Untuk menghindari investigasi tim Palang Merah tersebut akan kemungkinan dakwaan kejahatan perang oleh Jerman di Rhodes, penguasa Jerman yang waktu itu masih bercokol di sana segera memerintahkan semua Yahudi Rhodes untuk meninggalkan Rhodes agar mereka tidak sempat memberikan kesaksian yang akan memberatkan Jerman kepada Tim Palang Merah Internasiona
Para Yahudi Rhodes kemudian menyebrangi laut menuju Marmaris, kota pelabuhan di propinsi Mugla, selatan barat Turki. Hal ini seperti mengulang sejarah pengusiran Yahudi Sephardi tahun 1492 yang bereksodus dari Spanyol menggunakan jalur laut Mediterrania menuju kekaisaran Ottoman yang saat itu mau menerima mereka.
Berdasarkan penyelidikan Naim Guleryuz, seorang sejarawan yang juga Wakil Presiden Quincentennial Foundation, Ulkumen telah menyelamatkan sedikitnya 200 Yahudi dari total koloni Yahudi Rhodes sekitar 2.000 orang, khususnya 42 keluarga Yahudi Turki.
Selahattin Ulkumen diundang menghadiri penanaman pohon di Yad Vashem yang mengabadikan pohon tersebut dengan namanya.
Oleh karenanya, pada tanggal 13 Desember 1989 Ulkumen resmi diabadikan di Yad Vashem berikut menisbatkan sebuah pohon dengan namanya di jalur menuju sebuah lokasi di Yad Vashem. Tak lama setelah itu, Ulkumen meninggal pada 7 Juli 2003 di Istanbul Turki dalam usia 89 tahun.
Selahattin Ulkumen di masa tuanya bersama cucu
Piagam penghargaan untuk Selahattin Ulkumen
ARTIKEL TERKAIT:
- Muslim Yang Jadi Pahlawan Holocaust di Israel
- SAIDE ARIFOVA, Muslimah Crimea Penyelamat Yahudi Crimea
- VESELI, pionir keluarga muslim Albania di monumen Yad Vashem
- KHALID ABDUL WAHAB, pionir muslim Arab di monumen Yad Vashem
- ABDUL HUSSEIN SARDARI, pionir muslim Iran di monumen Yad Vashem
- NAMIK KEMAL YOLGA, Muslim Turki Penyelamat Yahudi Paris
- NECDET KENT, Muslim Turki Penyelamat Yahudi Marseilles
KLINIK PRAKTIK YANG BARU (PINDAH TEMPAT)
Mulai 24 Oktober 2010
MELINDA HOSPITAL BANDUNG [ peta lokasi ]
Jl. Pajajaran No.46 Bandung Telp. (022) 4222 788 - 4222 388
SENIN, RABU, JUMAT jam: 18.00-selesai
SANTOSA HOSPITAL BANDUNG [ peta lokasi ]
Jl. Kebonjati no.38 Bandung Telp. (022) 4248 333
SELASA dan KAMIS jam: 18.00-selesai, SABTU jam 14.00-selesai
Mulai 24 Oktober 2010
MELINDA HOSPITAL BANDUNG [ peta lokasi ]
Jl. Pajajaran No.46 Bandung Telp. (022) 4222 788 - 4222 388
SENIN, RABU, JUMAT jam: 18.00-selesai
SANTOSA HOSPITAL BANDUNG [ peta lokasi ]
Jl. Kebonjati no.38 Bandung Telp. (022) 4248 333
SELASA dan KAMIS jam: 18.00-selesai, SABTU jam 14.00-selesai
ACARA DIALOG SEKS "BUKA PINTU"
Simak dialog seks dr. Hanny dalam program "BUKA PINTU" [Streaming Online di sini]
di Radio Mara FM 106.7 Mhz Bandung, setiap hari Selasa, jam 22.00-24.00
Telp interaktif: 022 - 7305244 atau SMS ke 0855 212 1067
Simak dialog seks dr. Hanny dalam program "BUKA PINTU" [Streaming Online di sini]
di Radio Mara FM 106.7 Mhz Bandung, setiap hari Selasa, jam 22.00-24.00
Telp interaktif: 022 - 7305244 atau SMS ke 0855 212 1067
KONSULTASI ONLINE
Untuk berkonsultasi silahkan kirimkan via email ke:
dokter.hanny@gmail.com atau klik [ di sini ]
Jawaban akan di-email balik dan identitas terjamin kerahasiaannya.
Untuk berkonsultasi silahkan kirimkan via email ke:
dokter.hanny@gmail.com atau klik [ di sini ]
Jawaban akan di-email balik dan identitas terjamin kerahasiaannya.